Dari berbagai hasil penelitian,telah banyak terbukti bahwa kecerdasan
emosi memiliki peran yang jauh lebih signitifikan dibanding kecerdasan
intelektual (IQ). Kecerdasan otak hanya berperan sebatas syarat minimal untuk meraih keberhasilan,
namun kecerdasan emosilah yang sesungguhnya mengantarkan seseorang menuju
puncak prestasi. Terbukti banyak orang yang memiliki kecerdasan intelektual
tinggi namun akirnya terpuruk ditengah persaingan. Sebaliknya, banyak yang
mempunyai kecerdasan intelektual biasa-biasa saja justru mereka menjadi
pengusaha sukses dan malah menjadi pemimpin-pemimpin di berbagai kelompok.
Ketika semua harapan dan impiam kita tercapai,sering kali kita merasa bingung untuk apa semua prestasi
yang kita raih selama ini,mereka merasa `kosong` dan hampa dalam celah
batinnya. Jika saya tanya untuk apa anda hidup..? mungkin bagi sebagian orang
akan bingung dalam menjawab pertanyaan yang saya berikan. Jika saya bertanya,
untuk tujuan apa semua prestasi itu di raih....?? apakah untuk meraih
kebahagiaan dan kesuksesan..? lalu setelah kebahagian dan kesuksesan itu telah
tercapai apa tujuan hidup anda selanjutnya..? mungkin bagi sebagian orang tidak
tahu dan tidak mengerti untuk apa dia hidup dan di mana ia harus berpijak.
Dari buku yang saya baca ada beberapa belenggu dalam hati
dan fikiran kita yang bisa membuat kita gagal mendapatkan impian dan harapan
yang selama ini kita perjuangkan.
TUJUH
BELENGGU
Setiap manusia pasti memiliki hati nurani,dan ada kalanya
hati kita terbelenggu,sering kali orang-orang mengabaikan belenggu ini, yang
pada akhirnya menjerumuskan kita kepada kejahatan, kerusakan , kehancuran,
kekerasan, kecurangan, dan lain-lainnya. 7 belenngu yang menutup hati kita di
antaranya:
1. Prasangka
Negatif
Lingkungan berperan dalam
mempengaruhi cara berfikir seseorang. Apabila lingkungannya pahit,
kemungkinan ia pun menjadi pahit, selalu curiga, dan sering kali berprasangka
negatif kepada orang lain. Pikiran negatif itu bisa semakin bertambah ketika sistem
informasi semakin maju, dan media
seperti televisi, majalah, dan koran terus `membombardir` pikiran kita dengan
berita-berita pembunuhan, penipuan, dan kejahatan lainnya. Akhirnya banyak
orang yang terpengaruh dan terjerumus dalam prasangkka yang negatif dan curiga
kepada orang lain. Prasangka negatiif ini mengalir dan merubah seseorang menjadi tertutup karena selalu beranggapan bahwa
orang lain berbahaya dan tidak mau bekerja sama,sehingga melewatkan peluang
emas.yang padahal jika kita berfikiran positif bisa kita raih.akibatnya kita
tidak bisa melakukan sinergi dengan orang lain.
Sebaliknya orang yang memiliki suara hati yang merdeka, akan
lebih mampu melindungi pikirannya. Ia mampu memilih respon positif di tengah
lingkungan buruk sekalipun. Berprasangka baik pada orang lain akan mendorong
dan menciptakan kondisi saling percaya, saling mendukung, terbuka dan
kooperatif.
“
Hindari berprasangka buruk, upayakan berprasangka baik pada orang lain”.
2. Prinsip
Hidup
Cerita klasik Romeo and Juliet yang mati karena bunuh diri
bersama karena prinsip hidup demi cinta semua akan dilakukan. Kemudian ditiru
oleh sebagian remaja di dunia. Selain itu banyak dari generasi muda sekarang
begitu bangga akan pakaian dengan merek terkenal dan harga mahal. Lebih parah
lagi,seseorang akirnya dinilai dari merek yang di pakainya. Prinsip-prinsip
yang tidak sesuai dengan suara hati nurani akan berakhir dengan kegagalan baik fisik
maupun nonfisik,bahkan mengakibatkan kesengsaraan dan kehancuran.
Nilai-nilai yang manusia buat sebenarnya adalah upaya
pencarian dan coba-coba manusia untuk menemukan arti hidup yang sesungguhnya. Maka
dari itu berprinsip kuat lah pada suatu yang abadi,manusia akan mampu menuju
kebahagiaan dan keamanan yang hakiki.
“
Berprinsiplah selalu kepada Allah yang Mahaabadi”
3. Pengalaman
Saya akan sedikit bercerita,dan sebelumnya maaf jika ada
beberapa nama yang sama dalam cerita yang saya tulis. Ini hanya sebuah contoh
saja,agar mudah di pahami oleh para pembaca yang baik hati..:)
Suatu hari ada seorang gadis asal Subang, saat sinta kuliah
ia bertunangan dengan Dani. Suatu hari sinta mengetahui bahwa tunangannya Dani
memiliki kekasih lain. Akhirnya Sinta memutuskan untuk mengakhiri hubungannya
dengan dani. 3 tahun berlalu,sinta berkenalan dengan Dino hubungannya semakin
lama semakin dekat saja , sehingga sinta berkesimpulan bahwa Dino lah suaminya kelak . Pengalaman
berulang , Dino menikah dengan wanita lain. Sinta kini 40 tahun dan berstatus
single. Sinta tak mau lagi berkenalan dengan pria manapun karena ia
berkeyakinan bahwa semua pria sama saja seperti Dani dan Dino.
Pengalaman telah membelenggu hati dan pikiran kita,yang pada
akhirnya merugikan. Pengalaman kehidupan dan lingkungan akan sangat
mempengaruhi cara berfikir seseorang yang pada akhirnya terciptanya sosok
manusia bentukan dari lingkungannya. Contoh, dalam sebuah cerita anime favorit
saya Anime Naruto episode Pain kecil,seorang
anak yang di besarkan dengan kasih sayang dan penuh cinta dengan keakraban dalam
lingkungan keluarga , ia akan belajar hidup dengan penuh perasaan cinta serta
bersahabat. Berbeda dengan kehidupan yang di besarkan di lingkungan yang penuh
celaan, hinaan,permusuhan, kemungkinan besar akan menghasilkan manusia-manusia
dengan pribadi yang hidup nya penuh dengan rasa kebencian.
Suara hati nurani lah yang sebenarnya berpotensi melindungi diri dari pengaruh pengalaman hidup.
“Bebaskan diri
anda dari pengalaman-pengalaman yang
membelenggu pikiran ,dan berpikirlah merdeka
!!!”
yak sekian sedikit ilmu yang dapat saya
tularkan ,ke empat belenggu lainnya nanti akan saya post lagi...semoga tulisan
di atas yang saya peroleh dari sebuah buku ESQ (Emotional spiritual Quotion)
bisa bermanfaat bagi para pembaca yang sudah mau meluangkan waktunya sejenak untuk
membaca blog iseng-iseng ini,saya berharap semoga saja blog yang saya buat
beserta isinya bisa menambah pengetahuan anda dan di jadikan bahan
pertimbangan dalam kehidupan anda..makasiiiih...:)
“Ambil
positifnya buang negatifnya” (n_n)v